Kanker Payudara (bagian 1)

Kanker Payudara

Prakata Pencegahan Kanker Payudara

Untuk banyak wanita, tidak ada penyakit yang lebih menyeramkan dari pada kanker payudara. Kanker payudara menimbulkan ketakutan-ketakutan yang berhubungan dengan kehilangan gambaran tubuh dan kebirahian, operasi, dan kematian. Seperti kasus pada kebanyakan kanker, penyebab yang tepat dari kanker payudara tidak diketahui secara jelas. Lebih jauh, pada saat ini tidak ada penyembuhan untuk penyakit yang telah lanjut, dan tidak ada cara yang pasti untuk mencegahnya.
Pengetahuan kita tentang bagaimana kanker payudara berkembang telah meluas dengan cepat. Sebagai hasilnya, obat-obat baru sedang dikembangkan untuk mengurangi risiko kanker payudara diantara wanita yang berada pada risiko tinggi mengontrak penyakit ini. Untuk kebanyakan wanita, perubahan-perubahan gaya hidup, suatu diet yang sehat, penggunaan yang hati-hati dari antioksidan-antioksidan yang dipilih, latihan, dan penurunan berat badan dapat membantu mengurangi kemungkinan mengembangkan kanker payudara. Pada masa kini, strategi yang paling penting dalam memperbaiki kelangsungan hidup adalah masih tetap screening kanker payudara dan deteksi awal. Kanker payudara adalah penyebab kedua tertinggi dari kematian kanker diantara wanita di Amerika. Penyebab yang memimpin adalah kanker paru-paru. Satu dari delapan wanita di Amerika mengembangkan kanker payudara. Risikonya bahkan lebih tinggi untuk wanita dengan kanker payudara sebelumnya, mereka yang mempunyai saudara derajat satu dengan kanker payudara, mereka dengan banyak anggota keluarga dengan kanker, dan mereka yang mempunyai gen-gen kanker yang diwariskan.

Penyebab-Penyebab Biologi Kanker Payudara

Kanker payudara, seperti semua kanker, pada awalnya berkembang karena kerusakan-kerusakan pada materi genetik deoxyribonucleic acid (DNA) dari suatu sel tunggal. Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel-sel. Didalam nuleus dari setiap sel, DNA kita ditempatkan pada kromosom-kromosom. Setiap sel manusia mempunyai dua set dari 23 kromosom-kromosom. Setiap set diturunkan/diwariskan dari satu orangtua. DNA berada sebagai helai-helai panjang dan berspiral pada kromosom-kromosom ini. Segmen-segmen yang berbeda sepanjang helai-helai DNA mengandung informasi untuk beragam gen-gen. Gen-gen adalah cetakbiru-cetakbiru yang menyediakan instruksi-instruksi genetik untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku dari setiap sel. DNA manusia diperkirakan mengandung kira-kira 50,000 sampai 100,000 gen-gen. Kebanyakan gen-gen membawa instruksi-instruksi untuk tipe-tipe dan jumlah dari protein-protein, enzin-enzim, dan unsur-unsur lain yang dihasilkan oleh sel-sel. Gen-gen juga mengurus ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk dari organ-organ dengan mengontrol angka pembelahan dari sel-sel didalam organ-organ ini. (Sewaktu pembelahan sel, sebuah sel membuat suatu kopi duplikat dari kromosom-kromosomnya dan kemudian membelah menjadi dua sel). Beberapa gen-gen membatasi pembelahan sel dan membatasi pertumbuhan jaringan.
Kerusakan-kerusakan pada helai-helai DNA dapat menjurus pada kesalahan-kesalahan kode gen, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit-penyakit. Ketika gen-gen yang biasanya membatasi pertumbuhan dan pembelahan-pembelahan sel absen (tidak hadir) atau rusak, sel-sel yang dipengaruhi dapat membelah dan berlipatganda tanpa pengekangan. Sel-sel yang membelah dan berlipatganda tanpa pengekangan membesar (membentuk suatu tumor) dan dapat juga menyerang jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan dengannya. Sel-sel ini lebih jauh dapat memisahkan diri dan berpindah kebagian yang jauh dari tubuh didalam suatu proses yang disebut metastasis. Kemampuan untuk berlipatganda tanpa pengekangan, kecenderungan untuk menyerang organ-organ lain, dan kemampuan untuk bermetastasis ke bagian-bagian lain tubuh adalah karakteristik-karakteristik kunci dari kanker-kanker — karakteristik-karakteristik yang disebabkan oleh kerusakan-kerusakan DNA.
Kerusakan-kerusakan DNA yang menyebabkan kanker dapat diperoleh pada kelahiran (diwariskan) atau dapat berkembang waktu kehidupan masa dewasa. Kerusakan-kerusakan DNA yang diwariskan hadir didalam setiap sel tubuh. Pada sisi lain, kerusakan-kerusakan DNA yang berkembang waktu masa dewasa terbatas pada keturunan-keturunan (produk-produk dari pembelahan sel) dari sel yang terpengaruh yang tungal. Umumnya, kerusakan-kerusakan DNA yang diwariskan mempunyai suatu kecenderungan yang lebih besar menyebabkan kanker-kanker dan kanker-kanker yang terjadi pada awal kehidupan dari pada kerusakan-kerusakan DNA yang berkembang dalam kehidupan waktu dewasa.
Penelitian telah menunjukan bahwa 5%-10% dari kanker-kanker payudara dihubungkan dengan mutasi-mutasi (defects) didalam dua gen yang dikenal sebagai gen-gen yang berhubungan dengan kanker payudara (BRCA), BRCA1 dan BRCA2. Gen-gen ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan sel yang abnormal yang dapat menjurus pada kanker. Setiap sel didalam tubuh mempunyai dua gen BRCA1 atau BRCA2, satu diwariskan dari setiap orangtua. Seorang wanita yang telah menerima satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak dari satu otangtua dan satu gen yang sehat dari orangtua lainnya disebut seorang pembawa (carrier) dari gen BRCA yang rusak. Walaupun hanya satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang sehat diperlukan untuk membantu mencegah pertumbuhan sel-sel yang bersifat kanker, satu gen BRCA yang sehat yang tersisa adalah mudah terkena kerusakan waktu kehidupan masa dewasa oleh faktor-faktor lingkungan seperti racun-racun, radiasi, dan kimia-kimia lain seperti radikal-radikal bebas. Oleh karenanya, wanita yang mengandung suatu gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak berada pada suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker-kanker payudara atau ovari. Wanita yang membawa gen-gen BRCA1 atau BRC2 yang rusak juga cenderung mengembangkan kanker-kanker ini diawal hidupnya.
Mutasi-mutasi genetik yang jarang lainnya adalah juga dihubungkan dengan suatu peningkatan risiko perkembangan kanker payudara, termasuk mutasi-mutasi dari gen p53 penekan tumor (tumor suppressor gene p53), gen CHEK-2 , dan gen ATM (ataxia-telangiectasia mutation).
Karena kerusakan-kerusakan DNA yang diwariskan berjumlah hanya 5%-10% dari kanker-kanker payudara, mayoritas dari kanker-kanker payudara disebabkan oleh kerusakan-kerusakan DNA yang berkembang waktu kehidupan dewasa. Faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan DNA termasuk radikal-radikal bebas, kimia-kimia, radiasi, dan racun-racun tertentu. Namun bahkan diantara individu-individu tanpa kerusakan-kerusakan DNA yang menyebabkan kanker yang diwariskan, kemudahan mereka terkena kerusakan DNA, kemampuan mereka untuk memperbaiki kerusakan DNA, dan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel-sel dengan kerusakan DNA, kelihatannya adalah diwariskan secara genetik. Ini adalah mungkin mengapa risiko kanker adalah lebih tinggi diantara saudara-saudara dari tingkat satu dari pasien-pasien kanker payudara bakan diantara famili-famili yang tidak membawa gen-gen penekan tumor BRCA1 dan BRCA2 yang rusak.
Beberapa dari kesalahan-kesalahan pada mekanisme-mekanisme kontrol yang normal mengizinkan akmulasi dari kesalahan-kesalahan tambahan dibagian-bagian lain dari sistim. Kesalahan-kesalahan ini dapat menjurus pada pembungkaman gen (gene silencing) dari gen-gen kontrol yang kritis atau aktivitas yang berlebihan dari gen-gen lain yang menstimulasi pertumbuhan dengan mengaktifkan tempat-tempat promotor yang berdekatan pada gen-gen yang jika tidak adalah gen-gen normal.

Unsur-unsur lain seperti estrogen (suatu hormon wanita) dan asam-asam lemak tertentu mungkin juga meningkatkan risiko kanker payudara dengan menstimulasi pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dari jaringan payudara.

Faktor-Faktor Risiko Mengembangkan Kanker Payudara

Faktor-faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker payudara adalah jenis kelamin (gender) dan umur. Pria dapat mengembangkan kanker payudara, namun wanita adalah 100 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker payudara dari pada pria. Kanker payudara adalah 400 kali lebih umum pada wanita yang berumur 50 tahun dibanding dengan yang berumur 20 tahun.

Sejarah Keluarga

Faktor risiko penting lainnya adalah mempunyai saudara-saudara tingkat satu (ibu, kakak/adik perempuan, atau anak perempuan) dengan kanker payudara atau saudara-saudara lelaki dengan kanker prostat. Risiko terutama lebih besar jika keduanya ibu dan kakak/adik perempuan telah mempunyai kanker payudara, jika kanker-kanker pada saudara-saudara tingkat satu terjadi pada awal hidup (sebelum umur 50), atau jika kanker-kanker pada saudara-saudara ini ditemukan pada kedua payudara. Mempunyai seorang saudara lelaki dengan kanker payudara dan mempunyai kedua saudara-saudara dengan kanker payudara dan kanker ovari juga meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengembangkan kanker payudara. Famili-famili dengan berbagai anggota-anggota dengan kanker-kanker lain dapat mempunyai suatu kerusakan genetik menjurus pada suatu risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Wanita-wanita yang telah mewariskan gen-gen BRCA1, BRCA2, p53 dan gen-gen yang memperbaiki yang rusak mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara, kadangkala pada umur-umur awal, seperti yang telah dibahas sebelumnya. Namun bahkan pada ketidakhadiran dari satu dari kerusakan-kerusakan genetik yang mempengaruhi yang dikenal, suatu sejarah keluarga yang kuat dapat menandakan suatu peningkatan risiko karena faktor-faktor genetik atau lingkungan yang adalah spesifik terhadap famili tertentu itu. Contohnya, peningkatan risiko didalam famili-famili mungkin disebabkan oleh ekspose pada racun-racun lingkungan yang serupa dalam beberapa kasus-kasus.

Kanker Payudara Sebelumnya

Seorang wanita dengan suatu sejarah kanker payudara dapat mengembangkan suatu kejadian kembali dari kanker payudara yang sama bertahun-tahun kemudian jika sel-sel kanker telah menyebar pada nodul-nodul getah bening (lymph nodes) atau bagian-bagian lain tubuh. Seorang wanita dengan kanker payudara sebelumnya juga mempunyai tiga sampai empat kali lebih besar kemungkinan mengembangkan kanker payudara lainnya pada payudara seberangnya. Pada wanita-wanita yang telah dirawat untuk kanker payudaranya dengan terapi konservasi payudara [breast conservation therapy (BCT)], timbulnya kembali dari kanker diantara payudara yang telah dirawat dapat juga terjadi.

Kondisi-Kondisi Payudara Lainnya

Meskipun kebanyakan wanita-wanita dengan payudara-payudara yang fibrosistik (fibrocystic breasts) dan gejala-gejala yang berhubungan dengan payudaranya tidak mempunyai peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara, tekstur dan kepadatan payudara-payudara yang tidak halus (bergumpal-gumpal) dapat menghambat deteksi awal kanker dengan mammography. Kadangkala, wanita-wanita dengan perubahan-perubahan payudara yang fibrosistik (fibrocystic breast) harus menjalankan biopsi-biopsi payudara (mendapatkan contoh-contoh jaringan kecil dari payudara untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) untuk memastikan bahwa gumpalan-gumpalan yang jelas adalah bukan bersifat kanker.
Biopsi-biopsi payudara kadangkala dapat mengungkapkan perubahan-perubahan sel-sel yang abnormal namun masih belum bersifat kanker (disebut atypical hyperplasia). Wanita-wanita dengan atypical hyperplasia dari jaringan payudara mempunyai suatu empat sampai lima kali pembesaran kemungkinan mengembangkan kanker payudara. Beberapa perubahan-perubahan sel yang lunak lainnya pada jaringan payudara adalah juga dihubungkan dengan suatu peningkatan yang kecil pada risiko (satu setengah sampai dua kali normal). Ini diistilahkan hyperplasia dari jaringan payudara tanpa atypia, sclerosing adenosis, fibroadenoma dengan ciri-ciri yang kompleks, dan solitary papilloma.
Tumor payudara yang lunak (tidak berbahaya) yang umum dikenal sebagai suatu fibroadenoma, kecuali jika ia mempunyai ciri-ciri yang tidak biasa dibawah mikroskop, tidak menganugerahkan (memberi) suatu peningkatan risiko kanker.
Risiko risiko kanker payudara dapat menjadi additive. Contohnya, wanita-wanita yang mempunyai saudara-saudara tingkat satu dengan kanker payudara dan yang juga mempunyai atypical hyperplasia dari jaringan payudara mempunyai suatu risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara dari pada wanita-wanita tanpa faktor-faktor risiko ini.

Terapi Radiasi

Wanita-wanita dengan suatu sejarah terapi radiasi pada area dada sebagai perawatan untuk kanker lain (seperti penyakit Hodgkin atau non-Hodgkin's lymphoma) mempunyai suatu peningkatan risiko yang signifikan untuk kanker payudara, terutama jika perawatan radiasi diterima waktu umur muda.

Faktor-Faktor Hormon

Wanita-wanita yang memulai periode-periode datang bulannya sebelum umur 12 tahun, mereka yang mempunyai menopause yang terlambat (setelah umur 55), dan mereka yang mempunyai kehamilan pertamanya sesudah umur 30, atau mereka yang tidak pernah mempunyai anak-anak mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara yang ringan (lebih rendah dua kali dari risiko yang normal). Timbulnya datang bulan yang awal, ketibaan menopause yang terlambat, dan kehamilan-kehamilan yang terlambat atau tidak ada, semuanya adalah faktor-faktor yang meningkatkan suatu tingkat ekspose estrogen wanita seumur hidup.
Studi-studi telah mengkonfirmasikan bahwa penggunaan jangka panjang (beberapa tahun atau lebih) dari terapi hormon setelah menopause, terutama estrogens dan progesterone digabungkan, menjurus pada suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Risiko ini tampak kembali ke normal jika seorang wanita telah tidak memakai terapi hormon untuk lima tahun atau lebih. Demikian pula, beberapa studi-studi menunjukan pil-pil pengontrol kelahiran menyebabkan suatu peningkatan risiko kanker payudara yang kecil, namun risiko ini juga kembali ke normal setelah 10 tahun tidak menggunakannya. Keputusan apakah menggunakan terapi hormon atau pil-pil pengontrol kelahiran melibatkan pertimbangan risiko-risiko melawan manfaat-manfaat dan harus dibedakan dari individu yang lain (individualized) setelah mengkonsultasikan dokternya.

Faktor-Faktor Gaya Hidup


Faktor-faktor diet (makanan) seperti makanan-makanan yang tinggi lemak dan konsumsi alkohol telah dilibatkan sebagai faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara. Merokok, minum kopi, penggunaan antiperspirant, dan stres tidak nampak meningkatkan risiko kanker payudara. Adalah penting untuk mengingat bahwa 75% dari wanita-wanita yang mengembangkan kanker payudara tidak mempunyai faktor-faktor risiko lain dari pada umur. Jadi, screening dan deteksi awal adalah penting terhadap setiap wanita tidak perduli atas kehadiran faktor-faktor risiko.